Setelah sekian lama, hampir tiba lah akhir dari kisah internship sekaligus kisah LDR ku bersama suami. Setahun lamanya, tinggal menghitung hari. Hari ini masih jaga bangsal, besok malam juga. Setelah itu jaga bangsal sebagai dokter internship tidak akan pernah dialami lagi. Menikmati saat-saat terakhir... Diiringi kipas angin yang menderu... Pasien dokter umum cuma 1 orang. Damai sekali rasanya... Akhir-akhir ini aku diliputi oleh euforia akan pulang. Rasanya naik turun. Kadang terasa galau dan rindu begitu mendera. Kadang semangat luar biasa. Ah... Pengalaman ini tak akan terulang lagi.
Belum tentu kelak aku akan menjejakkan kaki ku di pulau Lombok ini lagi. Jadi aku berusaha menikmati saat-saat terakhir... Saat dimana shalat subuh jam 6 pagi masih belum terlambat karena masih gelap. Berangkat jaga jam 7 pagi rasanya masih sejuk dan dingin, belum panas. Disini rasanya waktu berlalu begitu cepat. Tiba-tiba sudah siang, lalu malam... Lalu siang lagi... Mungkin karena jaga bangsal per 12 jam, jadi tidak terasa.
Di Lombok aku memang tidak banyak berpetualang. Entahlah... Mungkin karena setelah menikah, aku merasa jika bepergian apalagi bersenang-senang tanpa suami itu rasanya tidak aman, meskipun suami juga tidak mengekang asal kegiatannya bukan yang aneh-aneh. Tapi lumayan juga sudah mengunjungi beberapa tempat. Pantai Senggigi, Narmada, Gili Nanggu, Air Terjun Benang Setokel, Bangsal (tidak sampai menyebrang ke Gili Trawangan karena suami tidak mau... Aku justru bersyukur mengingat betapa tidak kondusif tempat itu bagi pandangan suamiku... Hehehe...), Tanjung Ann... Kemana lagi yaa... Rasanya kalo dibandingkan dengan teman-teman lain mungkin aku belum banyak pengalaman. Tapi ga papa... Yang penting secara umum tetap senang dan bahagia...
Makanan Lombok... Mungkin memang kurang cocok dengan lidahku. Namun suatu saat nanti pasti aku akan merindukan pelecing kangkung, ayam taliwang dan nasi puyung... Merindukan sensasi sakit perut karena kepedesen. Hehehe....
Warga rumah sakit, dokter dan perawat IGD, perawat bangsal, dokter dan perawat poliklinik, bidan-bidan, cleaning servis, pasti aku merindukan mereka karena sudah hampir tiap hari aku bertemu dengan mereka dan mereka juga menyambut kami dengan baik.
Orang-orang puskesmas... Meskipun sudah tidak bekerja di puskesmas lagi tapi mereka tetap menyambut baik saat aku datang mengurus persyaratan tugas magang... Dokter puskesmas yang baik, bidan-bidan dan perawat-perawat yang rame membuat tugas selama 4 bulan di puskesmas terasa menyenangkan.
Teman-teman internship... Meski sejak awal kami semua tidak bisa kompak karena satu atau beberapa hal, pasti kelak aku tetap akan merindukan mereka. Konflik-konflik kecil dan masalah yang kadang membuat sebal namun semua itu mendewasakanku. Bagaimana menekan ego dan menahan diri supaya tidak terjadi masalah yang lebih besar. Bagaimana bingung caranya supaya netral saat teman-teman terpecah menjadi dua kubu yang berseteru. Hmm... Tapi sebenernya teman-teman ku baik semuanya. Hanya kadang ada perbedaan karakter dan kesalahpahaman yang menimbulkan ketidakkompakan...
Papuk-papuk penghuni panti wreda... Papuk Nur yang sering ingin beli beras, Papuk Sri yang rajin buang sampah, Papuk yang rajin menyiram bunga... Semuanya pasti akan tetap ada dalam kenangan meski tak bertemu lagi.
Kenangan konyol tapi agak menyedihkan, di sidang Kepala dan Pengurus Panti karena kesalahpahaman saat suamiku datang kesini... Sampai nangis-nangis... Tapi semua akhirnya bisa diluruskan dan diselesaikan baik-baik.
Daan... 6 hari lagi aku pulang... Begitu rindu aku dengan keluargaku dan suasana Jogja... Pada suamiku dan juga tanah Madura meski baru beberapa bulan aku mengenalnya. Semoga Allah memberiku kesehatan, keselamatan dan cukup usia sehingga aku bisa bertemu dengan orang-orang yang aku cintai...
Kelak aku pasti akan merindukan tidur di kamar kosan ku... Duduk di berugak depan kosan... Mencuci dan menjemur baju di jemuran samping kamar tiap ada waktu libur... Memasak sendiri supaya ngirit... (meskipun akhir-akhir ini sudah sering jajan). Pesan galon tiap minggu di toko depan. Semuanya akan terus tersimpan di memori otakku.
Bye bye Mataram... Bye bye Lombok...